Wednesday 21 October 2009

Phantom (3)

Sentot,"Kamu sapa?"
CowoNecisRadaBanciYangMisterius,"Ehm... Saya adalah Phantom..."
Sentot."Phantom? master paradoks yang ga nyata itu? kok km ga pake topeng?"
CowoNecisRadaBanciYangMisterius,"Hm... Phantom yang melegeanda tsb, suda kubunuh. Cakkakakakakakakak..."
Sentot,"wizzz.. berarti situ sakti bgt, dong!"
CowoNecisRadaBanciYangMisterius,"memang. Yah, to the point ajah, yah.. Eike tuh barusan kawin"
Sentot,"Terus?"
CowoNecisRadaBanciYangMisterius,"Saya, ga kan bisa lagi membela kaum manusia di dunia. Maka kupilih kamu sebagai the next Phantom"
Sentot,"kok gue?"
CowoNecisRadaBanciYangMisterius,"Karena kamu adalah senrot. Nama sentot sudah diramalkan oleh Ki Gatot Bodo Banget...."
Sentot,"aneh, iiih..."
CowoNecisRadaBanciYangMisterius,"lo mau eke bikin jadi sumbing lagi?"
Sentot:"eh, jangan jangan jangan... ya, deh...."
CowoNecisRadaBanciYangMisterius,"ok... Let's begin...."


BOOOF

Semua jadi gelap di mata Sentot. Lalu terdengar suara Sorak sorak... Sentot sadar. Ia sedang dalam area pertarungan. Di depan sekolah. Deo sesaaat lagi akan siaap menghajarnya. Apakah pengalaman di UKS cuma mimpi? Sentot tidak percaya. Maka ia beranggapan ini cuma mimpi. Lalu, ia melayangkan tinju tepat di mata Deo, sambil berkhayal bahwa Dari pukulannya tersebut muncul efek listrik. BOOOOOM
Deo mental. Semua terdiam. Deo membentur tiang listrik. Lalu deo tersetrum listrik secara tiba2... Ini mimpi yang terindah bagi sentot... Tapi, sesaat kemudian dari belakang, Okta memukul kepala Sentot. Terasa... Itu sakit! ini bukan mimpi. ini benar2 nyata. Sentot mencoba mengingat kekuatan phantom. Paradoks. kemampuan memutarbalikkan fakta dam pikiran manusia seperti muslihat. Okta bersiap memukul.. Sentot sudah siap. Sentot menutup mata. Saat ujung tangan Okta nyaris tepat mengenai hidung Sentot, Sentot membuka mata. tatapannya tajam. tatapannya mengerikan.Tiba2 tangan okta berhenti. Seperti ada kekuatan magis menahannya. Sesaat kemudian Tubuh okta melemas. lalu, dia mulai melepas bajunya, celananya, satu persatu.... Sebelum akhirnya dia berteriak: "Kaing kaing...." Sentot terpana. lalu pingsan... (Bersambung)

No comments:

Post a Comment